Kejadian-kejadian yang tidak tertulis itu adalah kejadian-kajadian yang
tercatat bagi orang awam, orang awam tercatat dengan ingatan dan tutur-tutur
kata yang jujur, apa yang mareka melihat itu lah perkara kejadian, apa yang
mereka melihat maka itu lah rasa yang ada dalam diri mareka, apa yang mereka
mendengar maka itu lah perkara yang mareka simpan, sungguh sikap orang awam
itu jujur, maka sebab itu perkara yang dirasakan oleh orang awam itu adalah ukuran keadaan yang sedang terjadi, buah
tutur-tutur kata dan rasa dari orang awam itu lah menjadi wakil perkara
kejadian yang sedang terjadi, baik didalam masyarakat atau pun sebuah Negara
sekali pun.
Sebelum api menyala tentu sebelum itu ada asapnya, hukum sebab dan akibat
itu berlaku sepanjang masa kehidupan manusia, kejadian yang sudah lama ada di
masyarakat melayu Patani sekarang berpangkal dari hukum sebab dan akibat,
tentu sebelum kejadian ada sebabnya, maka sebab-sebab itu lah awal mula
pangkal terjadi akibat pula, tutur-tutur orang awam itu terjadi kerana
akibat, maka orang yang pandai membaca dan berfikir tentu akan mencari sebab.
Banyak cerita-cerita orang awam yang ada di kampung-kampung, banyak
cerita orang awam itu tidak menjadi berita, banyak cerita orang awam tidak di
perhatikan oleh orang yang mengatakan diri mareka sebagai pemimpin
masyarakat, akan tetapi semua orang yang mengata diri mareka sebagai pemimpin
itu selalu membuat berita-berita pula, bahwa diri mareka itu lah yang selalu
menulong orang-orang awam dan membela orang-orang awam, apakah pemimpin itu
tahu dan faham terhadap penderitaan orang-orang awam sekarang itu apa ?,
sekarang orang awam tidak dapat masuk kebun sendiri, sebab dalam kebun
sendiri penuh dengan orang-orang yang berpakaian baju hijau dan dilehir ada
patung-patung tok-cha serta membawa senjata M.16 dan juga AK.47.
Penulis ini mendapat cerita dari pemberi cerita, bahwa para tentara Siam
itu begitu sangat paksa terhadap orang awam yang ada di kampung-kampung,
macam seperti para tentara mahu membuka kam kecil di dalam kampung, maka
tentara pergi meminta tuan yang memiliki kebun getah, si tuan kebun getah
selalu tidak berkenang dengan permintaan itu, maka si tuan kebun getah
menjawab “jangan lah gebun getah saya ini”, tapi sikap para tentara Siam itu
mebalas dengan bahasa yang sangat takabbur/angkuh “walaupun bagaimana pun
kami akan duduk di kebun getah tuan walau pun dengan cara apa pun”, maka si
tuan kebun getah pun tak berani mebalas dengan tanggapan para tentara itu,
sebab si tuan kebun getah sudah tahu dengan tabiat dan tinkah laku para
tentara Siam bila duduk dalam kebunnya, maka akibatnya para anak-anak koli
dan orang-orang yang ada kebun getah di sekitar itu tidak lagi berani masuk
kebun, sebab mareka orang awam sudah tahu dengan penuh rasa dan rasa pasti
bila para tentara itu ada dalam kebun getah milik mareka, sebab para tentara
itu bukan pembawa nikmat atau pun damai rasa tapi pembawa jahmat/celaka.
Mari kita orang yang pandai membaca dan pandai berfikir
cuba perhatikan, bagaimana hal sedang terjadi terhadap orang awam melayu
sekarang, penulis ini hanya memberi khabar kepada orang yang pandai membaca
bahasa melayu, lalu bagaimana pula dengan orang yang tak pandai baca dengan
bahasa Melayu, sebab penulis bahasa Siam/Thai selalu membela kebaikan Bangsa
mereka sendiri, beruntung lah bila si penulis bahasa Siam/Thai itu jujur
dengan perkara sedang terjadi, sebab jujur itu akan memberi pencerahan dan
menghilang warna kelabu.
Lihat dan baca lah Saudara dan Saudari terhadap kejadian yang sedang
berlaku di Masyarakat mu sendiri, lihat dan baca lah dengan hati yang jujur,
sebab masyarakat Melayu itu ada ditangan orang Melayu sendiri bukan ditangan
orang lain.
|
ไม่มีความคิดเห็น:
แสดงความคิดเห็น