PATTANI (berita
rakyat patani) – Jihad di Pattani meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kaum
muslimin, terkhusus mujahidin bangkit berdiri melawan pemerintah musyrik
Thailand. Berikut adalah beberapa alasan Mengapa Muslim Pattani bangkit melawan
Siam (Thailand)? yang dipublikasikan oleh theunjustmedia. Berikut
terjemahannya:
1. Mengapa
orang-orang (muslim) di Pattani bangkit melawan Siam (Kerajaan Thailand)? Itu
karena tuntutan naluri manusia untuk melakukannya, karena kedatangan Siam ke
Pattani adalah Haram (ilegal).
Karena negara
Siam didasarkan pada EKSPANSI Daerah, atau “cinta ekspansi daerah”, karena itu
pada tahun 1786, Siam membawa tindakan penyusupan terhadap wilayah Pattani. Dan
kemudiam Pattani jatuh ke tangan Siam,
sejak kekalahan itu Pattani telah dijajah, ditindas, dirampas hak asasinya,
orang-orang dianiaya, perbudakan, dibakar hidup-hidup, ditenggelamkan ke dalam
air, dikubur hidup-hidup, ditangkap sebagai tawanan perang, menjadi tenaga
kerja paksa, dipenjara dan dibuang.
2. Dasar-dasar
Gerakan Kemerdekaan Pattani
A: Pattani
Darul Harbi: Karena telah dijajah oleh Kafir Siam, perang di negara Darul Harbi
adalah Fardhu ‘ain, ini telah disepakati oleh seluruh Ulama Islam, 4 Madzhbab
mengatakan bahwa: “Jihad untuk kemerdekaan adalah Fardhu ‘ain untuk seluruh
laki-laki dan perempuan di negara tersebut yang dikacaukan, dijajah, ditindas
dan daniaya”.
B: Piagam PBB
telah menetapkan bahwa untuk setiap bangsa terjajah, memiliki hak untuk
menentukan nasib sendiri, serta meningkatkan pengakuan atas hak asasi manusia
dan dasar kebebasan bagi semua orang, sehingga gerakan kemerdekaan nasional
lahir di seluruh dunia, di Asia, di Afrika dan Amerika Latin.
C: Berdasarkan
subyek di atas, kaum Muslimin di Pattani bangkit untuk melakukan kewajiban
membebaskan tanah air mereka yang dijajah dan masyarakat muslim tertindas dari
penjajah terkutuk, maka gerakan kemerdekaan Pattani adalah gerakan yang dibuat
fardhu (diwajibkan) untuk semua Muslim Melayu Pattani.
D: Jika ada
orang dari kalangan orang Melayu Muslim Pattani yang bersekongkol dan mendukung
bangsa penjajah Siam, serta memberikan pengakuan kepada raja dan ratu Siam
sebagai “ayah dan ibu” dan “dengan ikhlas mengklaim bahwa ia adalah orang
Thailand, keturunan Thailand dan berkebangsaan Thailand”, maka orang ini adalah
RADDAH (murtad), memberontak agama, bangsa dan tanah air.
3. Hukum Jihad
menurut Syari’at Islam
Dalam perang
antara Negara Darul Islam dan Negara Darul Harbi, sehingga semua surat wasiat
Abu Bakar as-Siddiq radiallahu ‘anhu untuk Komandan Usamah radiallahu ‘anhu dan
pasukannya berlaku, yaitu perintah untuk tidak membunuh anak-anak, orang tua,
perempuan, para bhikkhu (yang tidak bersekongkol dengan pemerintah), untuk
tidak menebang pohon tanaman, rumah terbakar, membunuh ternak, penyiksaan
tawanan perang dan merusak/memutilasi mayat-mayat.
4. Perspektif
Dunia Pada Gerakan Kemerdekaan Pattani
A: Rakyat
Muslim Siam dikacaukan, dijajah, ditindas, dibunuh, dibakar hidup-hidup dan
dikubur hidup-hidup, juga ditenggelamkan hidup-hidup. Rakyat Pattani, mereka
dibuang jauh ke luar negeri seperti binatang (semua ini dilakukan oleh Pukong
Sharot terhadap rakyat di kabupaten Bacok dan Yingo, juga oleh Pukong Sampech
terhadap rakyat di kabupaten Saiburi). Di sisi lain, jika rakyat Pattani
melakukan hal yang sama terhadap para penyusup dari Siam, mereka akan selalu
digembar-gemborkan sebagai teroris, brutal dan kejam, oleh wartawan dan media
sekuler pada umumnya.
B: Siam
menggelar pasukan dan peralatan perang yang cukup ke negeri Pattani, yang
bertujuan untuk memerangi rakyat Muslim Pattani, membunuh, menyiksa, menangkap
dan memenjarakan mereka, dan mereka (para musyrikin) dianggap sebagai benar dan
adil. Tetapi ketika rakyat Muslim Pattani melakukan reaksi dan serangan di
tanah Siam, mereka dianggap sebagai penjahat dan teroris.
C: Pasukan
Musyrik Siam telah membunuh banyak Ulama Muslim di Pattani dan memenjarakan
mereka tanpa kejahatan yang mereka lakukan, dan semua itu dianggap sebagai
benar dan adil?! Tapi mengapa ketika rakyat Muslim Pattani membalas dengan cara
yang hampir sama karena kekejaman yang mereka (musuh) lakukan, selalu dianggap
sebagai biadab, jahat dan kejam.
“Mengapa kamu
tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik
laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah
kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”.
(Al Qur’an 4:75)
“Dan mereka
tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu
beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Al Qur’an 85:8)
ไม่มีความคิดเห็น:
แสดงความคิดเห็น