วันเสาร์ที่ 2 มีนาคม พ.ศ. 2556

Keadilan, Cara Terbaik Penyelesaian Konflik di Selatan Thailand



 Bangkok - Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva berkata, otonomi di Selatan Thailand tidak akan berhasil.
"Saya yakin keadilan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik (di sana)," katanya pada persidangan Parlemen Thailand, beberapa hari lalu ketika menjawab pertanyaan dari anggota Parlemen Narathiwat, Dr. Waemahadee Waedaoh.


Sebagian pihak berpendapat kemerdekaan yang dituntut oleh kelompok pejuang Muslim di Patani, Yala dan Narathiwat tidak wajar, namun Thailand seharusnya juga menawarkan otonomi tahap tertentu kepada wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Wakil Perdana Menteri Thailand Suthep Thaugsuban juga berpendapat otonomi tidak akan berhasil di wilayah itu namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

"Saya tidak akan membuat sembarang pernyataan yang akan menimbulkan pertikaian," katanya ketika ditanya mengenai pernyataan Wakil Presiden Organisasi Pembebasan Patani Bersatu (PULO) Kasturi Mahkota bahwa mereka bersedia berunding dengan kerajaan Thailand melalui pihak ketiga, termasuk Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak telah menerima undangan Abhisit untuk mengunjungi wilayah yang bergolak di Selatan Thailand bulan depan setelah rapat perundingan tahunan mereka di ibukota negara itu.

    Lebih 3,600 orang terbunuh dalam pertempuran sejak kelompok pejuang Muslim memulai kembali perlawanan bersenjata mereka pada Januari 2004 untuk mendapatkan kemerdekaan bagi  Patani, Narathiwat dan Yala yang bersebelahan dengan Malaysia.

Lebih 3,600 orang terbunuh dalam pertempuran sejak kelompok pejuang Muslim memulai kembali perlawanan bersenjata mereka pada Januari 2004 untuk  mendapatkan kemerdekaan bagi  provinsi Patani, Narathiwat dan Yala yang bersebelahan dengan Malaysia.

Bangkok, yang telah mengerahkan lebih 60,000 tentara ke wilayah bersangkutan, mengatakan bahwa terorisme telah menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetapi insiden pengeboman dan penembakan masih tetap berlangsung.

Mengenai rencana kunjungan presiden partai oposisi, Partai Puea Thai dan bekas Perdana Menteri Chavalit Yongchaiyudh ke Malaysia dan mempromosikan tawarannya bagi otonomi 'Kota Patani', Suthep berkata, beliau tidak ragu karena itu merupakan isu domestik.

"kami akan meneruskan prinsip-prinsip kami," katanya.

Chavalit berkata, beliau telah meminta untuk mengadakan pertemuan dengan pejabat Malaysia saat kunjungan ke negara tersebut Minggu depan untuk membicarakan beberapa isu kepentingan bersama, termasuk masalah di Selatan Thailand. (aa,sn/UMP)

ไม่มีความคิดเห็น:

แสดงความคิดเห็น