วันจันทร์ที่ 11 มีนาคม พ.ศ. 2556

Thailand Pelajari Perdamaian Aceh untuk Selesaikan Konflik Pattani


Banda Aceh, (Analisa). Delapan anggota delegasi Pemerintah Thailand mengunjungi Aceh guna mempelajari proses perdamaian di daerah Serambi Mekkah ini hingga bertahan sampai sekarang, guna dijadikan contoh dalam mewujudkan perdamaian di Pattani, Thailand Selatan.
Delegasi Thailand tersebut dipimpin Chalida Tajaroengsuk dari Peoples Empowerment Foundation (PEF),didampingi Wakil Kepala Staf Militer Wilayah Kolonel Vittaya Arunmaetee, Kepala Direktur Humas Kolonel Seksan Konkaew, Gubernur Narathiwat, Apinun Suetanuwong dan sejumlah akademisi.

"Tujuan kedatangan mereka untuk belajar terkait proses perdamaian di Aceh. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Peoples Empowerment Foundation (PEF) dengan Acehnese Civil Society Task Force (ACSTF)," ujar Aryos Nivada dari ACSTF, di Banda Aceh, Minggu (24/2).

Selama kunjungan di Aceh, delegasi dari Thailand dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Pemerintahan Aceh, TNI dan Polri, tokoh masyarakat sipil dan tokoh-tokoh kunci lainnya yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh. "Selain ke Aceh, mereka juga akan ke Jakarta untuk bertemu dengan mantan Wakil Presiden RI HM.Jusuf Kalla dan Kementerian Luar Negeri Indonesia," ujar Aryos.

Chalida Tajaroengsuk sebagai pimpinan rombongan sekaligus pimpinan PEF menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi penyelesaian konflik bersenjata di Thailand Selatan. Sehingga tidak ada lagi konflik bersenjata yang menelan korban jiwa.

PEF dan ACSTF berencana untuk memfasilitasi pertemuan antara perwakilan organisasi masyarakat sipil dan perwakilan pemerintahan Thailand Selatan untuk mendiskusikan solusi penyelesaian konflik dan membangun strategi yang tepat untuk mencapai kesepakatan damai antar para pihak yang berkonflik.

Kelompok Solidaritas

Aryos Nivada menyampaikan, komitmennya untuk membangun kelompok solidaritas pada perjuangan organisasi masyarakat sipil di Pattani untuk meraih perdamaian. Karena, dengan terwujudnya perdamaian, akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Thailand Selatan.

"Kita membangun solidaritas dengan membentuk kelompok kerja untuk mendukung perdamaian di Pattani," ujar Aryos yang juga pengamat politik dan keamanan di Aceh.

Saat melakukan pertemuan awal dengan Ketua DPRA Hasbi Abdullah dan Adnan Beuransyah, anggota dewan yang berasal dari Partai Aceh itu menyampaikan pengalaman proses perdamaian Aceh, keduanya sepakat untuk mendukung proses perdamaian di Pattani.

Sedangkan Muharram, mantan komandan GAM Aceh Besar, memberikan dukungan luar biasa dengan pengalamannya dan bahkan menyampaikan pemikiran untuk menciptakan keamanan di kawasan Asean.

"Perdamaian di kawasan Asean sangat berarti bagi negara-negara yang tergabung di dalamnya. Stabilitas keamanan menjadi syarat mutlak untuk memperkuat posisi tawar dalam pembangunan ekonomi global ke depan," ujar Aryos. (irn)

ไม่มีความคิดเห็น:

แสดงความคิดเห็น